MAU KAYA????

Senin, 30 Mei 2011

pertanian pisang Intensif

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd

Perkebunan pisang

From Wikipedia, the free encyclopedia 
Women in Belize sorting bananas and cutting them from bunches. Perempuan dalam pisang menyortir Belize dan memotong mereka dari tandan.
A banana plantation is a commercial agricultural facility found in tropical climates where bananas are grown. [ 1 ] Sebuah perkebunan pisang adalah fasilitas pertanian komersial yang ditemukan di iklim tropis mana pisang tumbuh. [1]

Distribusi Geografis perkebunan pisang

Banana plants may grow with varying degrees of success in diverse climatic conditions, but commercial banana plantations are primarily found in equatorial regions, in banana exporting countries. Pisang tanaman dapat tumbuh dengan berbagai tingkat keberhasilan dalam kondisi iklim yang beragam, tapi pisang komersial perkebunan terutama ditemukan di khatulistiwa daerah, di negara-negara pengekspor pisang. The four leading banana export countries worldwide are Ecuador , Costa Rica , Philippines , and Colombia . Empat negara ekspor pisang terkemuka di seluruh dunia adalah Ekuador , Kosta Rika , Filipina , dan Kolombia . Ecuador provides more than 33% of the global banana export. Ekuador menyediakan lebih dari 33% dari ekspor pisang global. In 2004, banana producing countries totaled 130. Pada tahun 2004, negara-negara produsen pisang berjumlah 130. Production, as well as exports and imports of bananas, are nonetheless concentrated in a few equatorial countries. Produksi, serta ekspor dan impor pisang, yang tetap terkonsentrasi di beberapa negara khatulistiwa. 75% of total banana production in 2004 was generated in 10 counties. 75% dari total produksi pisang tahun 2004 dihasilkan di 10 kabupaten. India, Ecuador, Brazil and China produced half of total bananas. Latin American and Caribbean countries lead banana production up to the 1980s , and Asian nations took the lead in banana production during the 1990s . African production levels have remained mostly unchanged. [ 2 ] India, Ekuador, Brazil dan Cina menghasilkan setengah dari total pisang. Amerika Latin dan Karibia negara memimpin produksi pisang sampai dengan 1980-an , dan negara Asia memimpin dalam produksi pisang selama tahun 1990-an . Afrika tingkat produksi sebagian besar tetap tidak berubah. [2]

Unsur sebuah perkebunan pisang

Banana plantations , as well as growing the fruit, may also package, process, and ship their product directly from the plantation to worldwide markets. Pisang perkebunan , serta tumbuh buah, juga dapat paket, proses, dan kapal produk mereka langsung dari perkebunan ke pasar dunia. Depending on the scope of the operation, a plantation's size may vary from a small family farm operation to a corporate facility encompassing large tracts of land, multiple physical plants, and many employees. Tergantung pada ruang lingkup operasi, ukuran sebuah perkebunan mungkin bervariasi dari operasi peternakan keluarga kecil untuk fasilitas perusahaan meliputi saluran yang luas, tanaman fisik ganda, dan banyak karyawan.
Production-related activities on a plantation may include cultivating and harvesting the fruit, transporting the picked bunches to a packing shed, hanging to ripen in large bunches, dividing large bunches into smaller market-friendly bunches, sorting, labeling, washing, drying, packing, boxing, storing, refrigeration, shipping, and marketing. kegiatan produksi terkait di perkebunan mungkin termasuk penanaman dan pemanenan buah, mengangkut tandan memilih untuk pengepakan gudang, tergantung untuk mematangkan dalam tandan besar, membagi tandan besar menjadi tandan ramah pasar yang lebih kecil, menyortir, pelabelan, pencucian, pengeringan, pengepakan , tinju, penyimpanan, pendinginan, pengiriman, dan pemasaran. Depending on the scope of the operation, other activities may include drying, food preparation, tourism, and market research. [ 1 ] Tergantung pada ruang lingkup operasi, kegiatan lainnya dapat mencakup pengeringan, persiapan makanan, wisata, dan penelitian pasar. [1]

Tanah

Bananas will grow and fruit under poor soil conditions but will be less productive without deep, well-drained soil; forest loam, rocky sand, marl, red laterite, volcanic ash, sandy clay, or even heavy clay. Pisang akan tumbuh dan buah dalam kondisi tanah yang miskin tetapi akan kurang produktif tanpa mendalam, baik tanah dikeringkan, hutan lempung, pasir berbatu, napal, laterit merah, abu vulkanik, tanah liat berpasir, atau bahkan tanah liat berat. The key element in soil type for successful banana plant growth is good drainage. Elemen kunci dalam jenis tanah untuk pertumbuhan tanaman pisang yang sukses adalah drainase yang baik. Alluvial soils of river valleys are ideal for banana growing. tanah Aluvial lembah sungai yang ideal untuk pisang tumbuh. Bananas prefer an acid soil. [ 3 ] Pisang lebih memilih tanah asam. [3]

tanaman Fisik

The Big Banana - A tourist facility on an Australian banana plantation. The Big Banana - Sebuah fasilitas wisata pada Australia perkebunan pisang.
Physical plants on banana plantations, aside from growing fields, may include facilities or machinery for plant propagation, cultivation, labor housing, fertilization and pest mitigation, harvesting assists such as tractors or overhead cable systems, washing tanks, storage buildings, boxing or bagging, shipping docks, offices, public relations / tourism , and general maintenance. Fisik pada perkebunan tanaman pisang, selain bidang tumbuh, dapat mencakup fasilitas atau mesin untuk perbanyakan tanaman, budidaya, perumahan tenaga kerja, pemupukan dan mitigasi hama, panen assist seperti traktor atau sistem kabel overhead, mencuci tangki, bangunan gudang, tinju atau pengepakan, pengiriman dermaga, kantor, hubungan masyarakat / pariwisata , dan pemeliharaan umum.
Cultivation techniques specific to the type of banana produced may dictate the specific physical plant makeup. Budidaya khusus untuk jenis pisang yang dihasilkan dapat menentukan makeup tanaman tertentu fisik teknik. Much of banana cultivation since the mid-1950s has centered around a single monoculture: The Cavendish banana . Sebagian besar budidaya pisang sejak pertengahan 1950-an telah berpusat di sekitar monokultur tunggal: The pisang Cavendish . The ravages of Panama Disease in that particular cultivar may cause a shift in variety selection, subsequently causing a major change in the physical plant structure of banana plantations. [ 4 ] Kerusakan akibat Panama Penyakit dalam khususnya kultivar dapat menyebabkan pergeseran berbagai seleksi, kemudian menyebabkan perubahan besar dalam struktur fisik tanaman perkebunan pisang. [4]

Ekonomi

Banana growing is a significant economic engine in many banana exporting countries because it is labor intensive, delivers a relatively quick return on effort and investment, provides a weekly income year round, and the crop recovers quickly from hurricanes and other natural disasters. [ 5 ] Banana industry exports worldwide total over 100 million tons [ 6 ] in a market which generates over US$5 Billion per year [ 7 ] and employs millions of workers. Pisang tumbuh adalah mesin ekonomi yang signifikan di banyak negara-negara pengekspor pisang karena padat karya, memberikan pengembalian yang relatif cepat pada usaha dan investasi, memberikan putaran pendapatan tahun mingguan, dan tanaman cepat pulih dari badai dan bencana alam lainnya. [5] Pisang ekspor total industri di seluruh dunia lebih dari 100 juta ton [6] di pasar yang menghasilkan lebih dari US $ 5 Miliar per tahun [7] dan mempekerjakan jutaan pekerja.

Teknik Pertanian di perkebunan pisang

Banana plantations generally follow one of four major agricultural techniques: Intensive farming , [ 8 ] sustainable farming , [ 6 ] organic farming , [ 9 ] and fair trade farming. perkebunan Pisang umumnya mengikuti salah satu dari empat teknik pertanian utama: pertanian intensif , [8] pertanian berkelanjutan , [6] pertanian organik , [9] dan perdagangan yang adil pertanian.

pertanian pisang Intensif

Intensive Banana Farming is an agricultural technique which requires clearing most if not all native vegetation from tracts of land, then densely planting and fertilizing the crop. Intensif Pisang Pertanian adalah teknik pertanian yang membutuhkan kliring kebanyakan jika tidak semua vegetasi asli dari saluran tanah, kemudian padat penanaman dan pemupukan tanaman. It produces the highest yield of fruit per acre, and is viewed by environmental scientists as a technique which involves a history of high risk for damage to the local environment. [ 6 ] Ini menghasilkan hasil tertinggi buah per hektar, dan dilihat oleh para ilmuwan lingkungan sebagai suatu teknik yang melibatkan sejarah risiko tinggi untuk kerusakan lingkungan setempat. [6]

usahatani pisang Berkelanjutan

As with broader sustainable agriculture , sustainable banana production aims to integrate three main goals: environmental stewardship , farm profitability , and prosperous farming communities . Seperti dengan luas pertanian berkelanjutan , produksi pisang berkelanjutan bertujuan untuk mengintegrasikan tiga tujuan utama: lingkungan pelayanan , pertanian profitabilitas , dan makmur pertanian masyarakat . Producing goods without depleting an ecosystem's natural resources is a key goal of sustainable banana farming. [ 10 ] The further goals of farm profitability and prosperous farming communities address free market viability issues which might threaten the viability of the business, rendering the ecological sustainability efforts moot. barang Memproduksi tanpa depleting alam sumber daya ekosistem adalah tujuan utama dari pertanian pisang berkelanjutan. [10] Tujuan lebih lanjut dari profitabilitas pertanian dan masyarakat petani yang makmur menangani isu-isu kelangsungan hidup pasar bebas yang mungkin mengancam kelangsungan hidup bisnis, rendering upaya keberlanjutan ekologis diperdebatkan . Because of the lower per-acre crop yield and higher wage cost intrinsic to this type of farming, profitability is addressed by the introduction of a price premium charged for the product at market. Karena hasil panen yang lebih rendah per-acre dan biaya upah yang lebih tinggi intrinsik untuk jenis pertanian, profitabilitas ditujukan oleh pengenalan premi harga yang dikenakan untuk produk di pasar. Such premiums are readily paid by a segment of the consumer market which places a value on the benefits of sustainable farming. [ 11 ] premi tersebut dapat segera dibayarkan oleh suatu segmen pasar konsumen yang menempatkan nilai pada manfaat pertanian berkelanjutan. [11]

pertanian organik pisang

According to the United Nations, "no information is available regarding how many hectares are currently under conversion or how many producers are planning to convert to organic production methods." [ 12 ] However major banana producers indicate they are responding to demands for organic bananas with new facilities tailored to that market. [ 13 ] Menurut PBB, "adalah tidak ada informasi yang tersedia mengenai berapa banyak hektar saat ini sedang konversi atau berapa banyak produsen yang berencana untuk mengkonversi ke organik metode produksi. " [12] Namun produsen pisang utama menunjukkan mereka menanggapi tuntutan pisang organik dengan fasilitas baru disesuaikan dengan pasar tersebut. [13]

pertanian pisang Perdagangan

Some consumers are willing to pay a premium price for a product, including bananas, if the means of production are consistent with the philosophies of Fair Trade . Beberapa konsumen bersedia membayar harga premium untuk produk, termasuk pisang, jika alat-alat produksi yang konsisten dengan filsafat Fair Trade . The United Nations has published a description of fair trade banana production which states, "for banana producers this means they obtain a price which covers the cost of production and an additional price premium to be invested in social, environmental or quality improvements." [ 14 ] PBB telah menerbitkan deskripsi produksi pisang perdagangan yang adil yang menyatakan, "untuk produsen pisang ini berarti mereka mendapatkan harga yang meliputi biaya produksi dan harga premium tambahan untuk diinvestasikan dalam, lingkungan atau kualitas perbaikan sosial." [14 ]

Aspek Sosial perkebunan pisang

manfaat awal suku / budaya clanship

Certain aboriginal clanships benefited from early development of intensive banana cultivation by expanding previously territorial land views into concepts of cooperative inter-clan trading relationships. [ 15 ] [ 16 ] Beberapa asli clanships manfaat dari pengembangan awal budidaya pisang intensif dengan memperluas lahan pemandangan wilayah yang sebelumnya menjadi konsep koperasi klan perdagangan hubungan-antar. [15] [16]

kondisi Ketenagakerjaan

Labor conditions in the banana industry have historically drawn attention both in criticism of the traditionally poor industry working conditions, [ 17 ] and more recently in attempts by labor advocacy groups and some producers to improve labor conditions. [ 18 ] kondisi Tenaga Kerja dalam industri pisang secara historis menarik perhatian baik dalam kritik terhadap industri tradisional miskin kondisi kerja, [17] dan lebih baru-baru ini dalam usaha oleh kelompok-kelompok advokasi tenaga kerja dan beberapa produsen untuk memperbaiki kondisi kerja. [18]
Workers on banana plantations in Central America have been exposed to pesticides which have been found to cause various health conditions including sterility . Pekerja di perkebunan pisang di Amerika Tengah telah terkena pestisida yang telah ditemukan menyebabkan berbagai kondisi kesehatan termasuk kemandulan . Banana industry advocates maintain that exposure levels were too low to produce health issues, but juries in the United States found Dole Food Company culpable for specific cases of worker sterility related to pesticide exposure in the late 1970s. pendukung industri Pisang mempertahankan bahwa tingkat eksposur terlalu rendah untuk menghasilkan masalah kesehatan, namun juri di Amerika Serikat menemukan Dole Food Company bersalah untuk kasus-kasus tertentu kemandulan pekerja yang berhubungan dengan paparan pestisida pada akhir tahun 1970. One successful lawsuit presented evidence that Dole continued to use the pesticide DBCP on banana plantations in Nicaragua after the agent was found by the manufacturer to cause health problems and was banned in California in 1977. Satu perkara yang berhasil disajikan bukti bahwa Dole terus menggunakan pestisida DBCP di perkebunan pisang di Nikaragua setelah agen ditemukan oleh produsen untuk menyebabkan masalah kesehatan dan dilarang di California pada 1977. The jury found the chemical manufacturer, Dow Chemical , 20% liable and Dole 80% liable because Dow had warned Dole of the dangers of aerial spraying in the presence of workers, yet evidence presented in court indicated Dole continued using the agent in close proximity to workers on its Nicaraguan banana plantations. Juri menemukan pabrik bahan kimia, Dow Chemical , 20% bertanggung jawab dan Dole 80% bertanggung jawab karena Dole Dow telah memperingatkan akan bahaya udara penyemprotan di hadapan pekerja, namun bukti yang disajikan di pengadilan menunjukkan Dole terus menggunakan agen di dekat pekerja di perkebunan pisang Nikaragua nya. Financial liability in the case was later stricken because of international jurisdiction issues, however the finding of culpability by the jury was left intact. [ 19 ] [ 20 ] Kewajiban keuangan dalam kasus itu kemudian kena tulah karena masalah yurisdiksi internasional, namun temuan kesalahan oleh juri yang tersisa utuh. [19] [20]
Child labor on banana plantations has also historically been a heated labor issue [ 21 ] Labor unions , UNICEF , and others have resisted the use of child labor as young as 8 on banana plantations, and have won concessions in some countries such as Ecuador , which instituted a minimum worker age of 15 years. [ 22 ] In Sub-Saharan Africa, banana plantations have had a tradition of utilizing child labor that dates to the 1800s and thrives in modern times. [ 23 ] Buruh anak di perkebunan pisang juga historis menjadi isu perburuhan dipanaskan [21] Serikat pekerja , UNICEF , dan lain-lain telah menolak penggunaan buruh anak yang berusia 8 di perkebunan pisang, dan telah memenangkan konsesi di beberapa negara seperti Ekuador , yang melembagakan pekerja usia minimal 15 tahun. [22] Di Sub-Sahara Afrika, perkebunan pisang memiliki tradisi memanfaatkan pekerja anak yang dimulai pada 1800-an dan tumbuh subur di zaman modern. [23]


MARI BERKEBUN PISANG INTENSIF

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd
ketika tahun 1997 wabah pseudomonas dan fusarium melanda kebun pisang rakyat maupun perkebunan besar di Indonesia, tetap ada tanaman pisang yang selamat. Pertama, yang bisa selamat dari amukan penyakit tersebut adalah jenis pisang "bandel" seperti mas, muli, dan lilin. Tetapi pisang-pisang yang sangat rentan penyakit seperti kepok kuning, ambon kuning, raja sereh, raja bulu dan tanduk pun, tetap ada yang selamat. Pisang-pisang tersebut selalu berada di kebun atau pekarangan rumah penduduk dengan tanaman yang campuraduk. Berbagai jenis pisang ada di sana, berbagai jenis tanaman juga tegak di kebun itu. Mulai dari tanaman semusim seperti kunyit dan keladi sampai ke tenaman keras seperti bambu, petai dan kelapa. Tempat tumbuh tanaman pisang yang selamat dari amukan penyakit itu selalu sangat subur dan  kaya bahan organik. Pada musim kemarau panjang, kelembapan udara serta tanah juga masih tetap terjada dengan baik. Sebaliknya, areal perkebunan pisang yang hancur oleh penyakit adalah tanaman monokultur, bahkan mono varietas. Artinya, kebun pisang dengan satuan hamparan luas itu hanya ditanami pisang dan hanya terdiri dari satu jenis. Contoh paling ekstrim adalah kebun pisang cavendish. Meskipun kebun ini sudah dilengkapi dengan parit drainase selebar 1 m. dengan kedalaman 1,5 m, diberi pengairan dengan teknik sprinkle, diberi pupuk dan rutun disemprot pestisida, namun tetap saja habis terkena penyakit. Kebun PT Nusantara Tropical Fruits seluas 2.000 hektar di Lampung, tinggal ratusan hektar yang selamat. Kebun PT Global Agronusa Indonesia seluas 3.000 hektar di Halmahera, Maluku, malahan hancur total oleh penyakit ini. Tanaman pisang rakyat dengan jenis-jenis komersial seperti ambon kuning, barangan dll. juga hancur terkena penyakit tadi. Seorang mantan bupati di Sumsel yang mencoba mengembangkan pisang barangan monokultur juga mengalami nasib demikian.

Gagalnya pengembangan kebun-kebun cavendish di Indonesia, terutama disebabkan oleh lokasinya yang sangat berdekatan dengan katulistiwa. Filipina meskipun sama-sama negara tropis, letaknya sudah di atas 10° lintang utara. Lampung masih di bawah 5° dan Halmahera justru menempel di katulistiwa. Pengembangan cavendish di Jatim, tepatnya di Kab. Mojokerto, bisa lebih baik dari di Lampung, karena Mojokerto letaknya sekitar 7,5° lintang selatan. Pengembangan cavendish secara monokultur dan mono varietas di Australia dan Filipina relatif berhasil karena tingkat kelembapan udara di dua kawasan tadi sudah relatif rendah didanding dengan kelembapan rata-rata di Indonesia. Demikian pula halnya dengan Kostarika yang dikenal sebagai negeri pisang, letaknya persis pada 10° lintang utara. Ini semua membuat pengembangan pisang secara monokultur dan mono varietas menjadi dimungkinkan. Problematik mereka justru hanya masalah pengairan.
Selain jenis cavendish dan barangan, di Indonesia belum pernah ada kebun pisang komersial yang dikelola secara serius. Yang disebut sebagai pisang komersial adalah, 1) ambon kuning, 2) kepok kuning, 3) raja sereh (susu), 4) raja bulu, 5) tanduk, 6) mas. Selain jenis-jenis tersebut, masih ada pula pisang-pisang yang tetap laku dijual, tetapi nilai ekonomisnya tidak tinggi. Misalnya pisang nangka, kapas, muli, lilin (janten) dll. Disebut sebagai ambon kuning, sekadar untuk membedakannya dengan ambon lumut dan ambon putih. Di beberapa tempat, misalnya di Bandung, ambon lumur justru sangat digemari konsumen. Tetapi pada umumnya, ambon kuning tetap lebih memiliki potensi pasar. Ambon putih sulit sekali dipasarkan. Demikian pula halnya dengan kepok putih yang hanya lazim dimanfaatkan sebagai pakan burung. Yang dimaksudkan dengan ambon putih serta kepok putih adalah, warna daging buahnya. Sementara warna kulitnya tetap kuning. Beda dengan ambon lumut yang warna kulit buahnya memang akan tetap hijau meskipun telah masak.
Raja bulu yang memiliki nilai komersial baik adalah raja bulu merah. Yakni raja bulu yang daging buahnya kuning oranye kemerah-merahan. Selain itu masih ada pula raja bulu dengan daging buah putih yang kurang disukai konsumen. Raja sereh atau pisang susu malahan ada 3 macam. Pertama yang berukuran besar, tetapi rasanya sedikit masam. Kedua yang berukuran lebih kecil tetapi rasanya sangat manis dengan daging buah yang lebih kering (kesat). Dua jenis pisang raja sereh ini kulit buahnya akan berwarna kuning kecokelatan dengan bintik-bintik cokelat tua. Bintik-bintik pada pisang raja sereh ini bukannya disebabkan oleh luka tusukan hama trips, melainkan oleh bintik gula (sugar spot). Hingga masyarakat yang selalu mengatakan bahwa raja sereh yang manis adalah yang kulitnya cokelat kehitaman memang benar. Karena masih ada satu lagi jenis raja sereh yang warna kulit buahnya justru kuning muda mulus namun rasanya sangat sepat serta masam. Pisang tanduk pun ada dua macam. Pertama yang berdaging muah kemerahan. Di Kab. Lumajang, Jatim, pisang demikian disebut sebagai pisang agung. Selain itu masih ada lagi pisang tanduk dengan daging buah putih.
Alam, tampaknya memang telah mengatur bahwa pisang-pisang yang enak dengan kualitas baik tadi justru sangat rentan terhadap serangan hama serta penyakit. Pisang-pisang jelek yang nilai komersialnya rendah justru sangat tahan penyakit. Pisang mas, lilin dan muli misalnya, sama sekali tidak mempan terserang fusarium dan pseudomonas. Dari enam pisang komersial tadi, ada yang umurnya genjah, yakni 6 bulan dari sejak tanam (benih anakan tinggi 1m.); sudah akan berbuah. Pisang raja sereh sekitar 7 sampai 8 bulan. Ambon dan raja bulu antara 8 bulan sampai dengan 10 bulan. Kepok kuning dan tanduk perlu waktu sampai 18 bilan (1,5 tahun) untuk berbuah. Harga paling tinggi adalah tanduk yakni sampai Rp 1.800,- per kg. di tingkat petani. Disusul dengan raja bulu  Rp 1.500,- kg. kemudian ambon kuning Rp 1.200,- per kg. raja sereh / kepok kuning  Rp 1.000,- per kg. dan mas Rp 800,- per kg. Meskipun tanduk dan raja bulu menduduki ranking harga tertinggi, namun pangsa pasarnya sangat kecil. Sebab pisang tanduk termasuk jenis olahan (bukan pisang meja) sementara raja bulu jenis dwi guna. Yang memiliki pangsa pasar terbesar tetap pisang mabon kuning, karena penggunaannya untuk pisang meja. 
Itu semua untuk pasar dalam negeri. Untuk pasar ekspor lain lagi. Ambon kuning tidak mungkin diekspor karena dua alasan. Pertama, masrarakat internasional akan menganggapnya sebagai cavendish. Kedua, beda dengan cavendish yang tangkai buah serta kulitnya kuat, ambon kuning sangat lemah. Yang memiliki tangkai buah serta kulit kuat hanyalah raja bulu dan kepok kuning. Karenanya, kalau pengembangan kebun pisang komersial berorientasi pasar dalam negeri, maka konsentrasinya harus ke ambon kuning. kalau tujuannya untuk ekspor, maka jenisnya raja bulu dan kepok kuning. Hingga rumusan untuk kebun dengan orientasi pasar dalam negeri adalah, ambon kuning 50%, raja sereh 20%, raja bulu 10% tanduk, kepok kuning dan mas 20%. Kalau tujuannya untuk ekspor maka komposisinya raja bulu 40%, kepok kuning 30%, tanduk 10% dan ambon kuning, mas serta raja sereh 20%. Komposisi itu bisa digabung. Misalnya, ambon kuning 30%, raja bulu 30%, kepok kuning, tanduk, raja sereh dan mas masing-masing 10%. Orientasinya pasar dalam negeri dan ekspor.
Populasi ideal tanaman pisang ambon kuning atau raja bulu per hektar adalah 1.500 tanaman. Dengan jarak tanam 2 X 3 meter. Namun dalam pelaksanaan penanaman jarak tanam itu dibuat 2 m. (membujur) X 3,5 X 2,5 X 3,5 m. dst. (melintang).  Pada jarak 2,5 m. dibuat parit drainase selebar 0,5 m. dengan kedalaman 0,7 m. Sementara jarak 3,5 m. akan digunakan untuk kendaraan (pick up) atau traktor yang akan membawa pupuk kandang serta hasil panen. Jarak tanam yang 2 m. tersebut, dalam budidaya sistem multi varietas harus domodifikasi sesuai dengan verietas yang ditanam. Misalnya, pada ambon dan raja bulu, jarak itu tetap 2 m. Tetapi pada  kepok kuning dan tanduk,  diperlebar menjadi  2,5 m. Pada raja sereh dan mas, justru diperpendek menjadi 1,5 meter. Populasi total per hektar tetap sekitar 1.500 tanaman. Di kalangan petani, biaya tanam pisang ambon kuning atau raja bulu, Rp 5.000,- per tanaman sampai dengan berbuah pertama. Pera petani tidak pernah memberi pupuk maupun pestisida, tenaga kerja untuk kontrol juga tidak dihitung. Jadi Rp 5.000,- tersebut hanyalah biaya benih, tanam dan panen.
Pada budidaya komersial, biaya tersebut harus ditambah Rp 5.000,- untuk pupuk dan pestisida pada tahun I. Pada tahun II dst, biaya pupuk dan pestisida akan meningkat menjadi 3 X lipat, karena tiap rumpun pisang akan bisa dipanen sebanyak 3 kali. Kemudian masih ada biaya Rp 6.000,- untuk upah tenaga harian. Perhitungan upah harian adalah, tiap hektar bisa dikerjakan oleh 2 orang dengan UMR Rp 12.000,- berarti tiap 0,5 lahan akan ditangani oleh 1 tenaga kerja dengan upah per tahun Rp 12.000,- X 365 (hari) : 750 (populasi pisang per 0,5 hektar) = Rp 5.840,- yang dibulatkan menjadi Rp 6.000,- Dalam perkebunan pisang skala komersial diperlukan pengairan intensif. Pengadaan air dengan biaya tertinggi adalah apabila harus mengambil air tanah dengan sumur dalam. Biaya pengeboran berikut pompa, survei, ijin, instalasi dan penampungan sekitar Rp 200.000.000,- yang bisa mengkover areal 10 hektar. Biaya investasi ini harus disusutkan paling sedikit untuk jangka waktu 5 tahun. Plus biaya investasi lainnya berikut benab manajemen, total biaya pembukaan kebun pisang skala komersial menjadi Rp 50.000.000,- per hektar.
Biaya per hektar Rp 50.000.000,- tersebut untuk skala minimal 10 hektar. Kalau kebun yang akan dibuka hanya 5 hektar atau malahan hanya 2 hektar, maka biaya per hektarnya akan jatuh lebih tinggi lagi. Sebaliknya apabila kita akan membuka sampai 50 hektar, maka biayanya akan menurun, meskipun angka nominal penurunannya tidak terlalu besar. Hasil pisang 1.500 tandan, dihitung rata-rata 6 sisir per tandan dengan berat per sisir 2,5 kg dan dengan harga rata-rata  Rp 1.200,- Hingga pendapatan per tanaman adalah Rp Rp 1.200,- X 2.5 X = Rp 18.000,- Hasil per hektarnya dikalikan 1.500,- menjadi Rp 36.000.000,- Pada tahun II dst. hasil ini akan meningkat menjadi 3 X lipat yakni Rp 108.000.000,- tetapi biaya pupuk dan pestisida juga akan naik menjadi Rp 15.000,- X 1.500 per hektar atau Rp 22.500.000,- Secara ringkas, dengan skala minimal 10 hektar, dengan biaya Rp 500.000.000,- suku bunga 20% dan grace period 1 tahun, maka dalam waktu 4 tahun pinjaman untuk budidaya pisang ini sudah bisa dilunasi. Jadi sebenarnya peluang tersebut masih cukup baik. (R) ***

Selasa, 24 Mei 2011

Cegah Stroke dengan Pisang

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd







Liputan6.com, London: Jangan pernah anggap remeh buah pisang. Pisang memiliki banyak manfaat. Salah satunya mengurangi risiko terkena stroke, hanya dengan mengkonsumsi pisang tiga buah setiap hari. Itulah hasil penelitian para ahli dari Inggris dan Italia.

Menurut hasil penelitian tersebut, tiga buah pisang yang mengandung banyak kalium itu jika dikonsumsi setiap hari bisa mengurangi risiko pembekuan darah di otak. Pembekuan darah di otak itulah penyebab utama stroke. Tak hanya kandungan kalium, kandungan potasium yang ada di dalam buah pisang juga dapat membantu untuk menstabilkan tekanan darah dan mengontrol keseimbangan cairan dalam tubuh.

Dalam penelitian itu juga terungkap, selain buah pisang bayam, kacang-kacangan, dan ikan bandeng juga mengandung banyak kandungan kalium. Makanan tersebut juga dapat membantu mengurangi risiko terkena serangan stroke.

"Asupan potasium di kebanyakan negara, jauh di bawah jumlah harian yang disarankan. Padahal hanya dengan meningkatkan asupan makanan yang kaya akan kalium dan mengurangi konsumsi garam dapat meminimalisasi angka kematian tahunan global akibat stroke," kata pimpinan penelitian tersebut.

MANFAAT BUAH PISANG

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd

Khasiat buah pisang

Jangan menyepelekan khasiat buah pisang. Selain menjadi favorit sebagian besar atlet lokal maupun internasional, karena mengenyangkan tapi tak membuat gemuk, pisang juga sangat berkhasiat bagi kesehatan serta kecantikan.
Buah ini tak hanya mudah di cerna, tapi juga mengandung 9 kandungan gizi dan mengembalikan energi. Dibanding buah lain, pisang memang cenderung mudah dinikmati karena tidak perlu lagi diolah.
Asal tahu saja, sebuah pisang yang matang akan mengandung 99 gram (gr) kalori, 1,2 gr protein, 0,2 gr lemak, 25,8 miligram (mg) karbohidrat, 0,7 gr serat, 8 mg kalsium, 28 mg fosfor, 0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg vitamin C dan 72 gr air.
Namun untuk mendapatkan manfaatnya, Anda perlu cermat memilih. Pasalnya hanya pisang yang matang saja yang dapat mengubah gula darah menjadi glukosa alami, serta cepat diabsorsi ke dalam peredaran darah.
Ciri-ciri pisang yang matang, adalah pisang yang kulitnya berwarna hijau kekuning-kuningan dengan bercak cokelat atau kuning. Semua kandungan dalam pisang matang tersebut, akan memberikan beberapa manfaat kesehatan, terutama bagi:
1. Sumber Tenaga
Pisang dapat dicerna dengan mudah, sehingga gula yang terdapat didalamnya akan diubah menjadi sumber tenaga yang baik untuk pembentukan tubuh, kerja otot dan juga sangat bagus untuk menghilangkan lelah.
2. Ibu Hamil
Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang, karena mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan janin, pembentukan sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.
Sebuah pisang matang, akan mengandung sekitar 85-100 kalori. Sehingga dengan memakan dua pisang segar, kebutuhan asam folat yang sekitar 58 mikrogram dapat terpenuhi. Di samping itu pisang akan membantu menjaga kadar gula darah yang dapat mengurangi morning sick, sehingga pisang sangat baik untuk cemilan ibu hamil.
3. Penderita Anemia
Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada pisang, dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam darah bagi penderita anemia. Dua buah pisang sehari, sangat baik untuk penderita anemia.
4. Penderita Sakit Maag
Sebagai buah yang dapat dikonsumsi langsung, pisang tak membuat iritasi atau kerusakan usus bagi penderita maag. Buah ini sering digunakan untuk melawan penyakit usus, sebab teksturnya lembut.
Pisang juga dapat menetralkan kelebihan asam lambung dan melapisi perut sehingga mampu mengurangi iritasi. Bagi yang mengalami penyakit usus atau kolik akibat asam lambung, Anda dapat mengkonsumsinya dengan di campur pada segelas susu cair.
5. Penderita Penyakit Lever
Bagi penderita lever, dua buah pisang sehari dengan tambahan satu sendok madu, akan baik untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan kuat.
6. Penderita Luka Bakar
Khusus untuk penderita luka bakar, Anda dapat menggunakan daun pisang sebagai pengobatan. Caranya, kulit yang terbakar dioles dengan campuran abu daun pisang dan minyak kelapa. Campuran ini mampu mendinginkan kulit yang terbakar.
7. Yang Mengalami Stress
Pisang mengandung potasium, yaitu mineral vital yang membantu menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh. Ketika mengalami stress, metabolisme tubuh akan meningkat drastis sehingga mengurangi kadar potasium tubuh. Dengan pisang, potasium dalam tubuh kadarnya akan seimbang.
8. Penderita Stroke
Berdasarkan riset The New England Journal of Medicine, mengkonsumsi pisang setiap hari akan menurunkan resiko kematian akibat stroke hingga 40%.
9. Mengontrol Temperatur
Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di Thailand contohnya, ibu hamil mengkonsumsi pisang untuk memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk.
10. Meningkatkan Kekuatan Otak
Di sebuah sekolah Inggris, 200 pelajar mampu menyelesaikan ujian akhir hanya dengan sarapan pisang. Mereka juga kerap mengkonsumsi pisang saat jam istirahat serta makan siang, sebab pisang mampu meningkatkan kekuatan otak.
Sekolah Inggris tersebut merupakan responden sebuah riset, dan membuktikan bahwa kandungan potasium pada pisang membuat para pelajar jadi lebih aktif dalam proses belajar.
Di sisi lain, pisang juga bermanfaat bagi kecantikan. Seperti juga pada buah-buah lain, seperti alpukat, bengkuang dan mentimun, pisang juga kerap dijadikan sebagai masker wajah, atau untuk mengatasi rambut rusak dan menghaluskan tangan.
Pisang juga punya peranan dalam menurunkan atau menaikkan berat badan. Sebuah penelitian telah membuktikan, bahwa seseorang mampu menurunkan berat badannya dengan berdiet pisang.
Bila ingin menghilangkan berat badan, caranya gampang. Setiap hari konsumsilah empat buah pisang dan empat gelas susu non fat atau susu cair dalam sehari. Lakukan selama tiga hari dalam seminggu.
Dari pisang dan susu tersebut, Anda mendapatkan 1,250 kalori. Menu ini cukup menyehatkan bagi tubuh Anda. Selain menurunkan berat badan, diet pisang juga membantu kulit wajah menjadi lebih bersih dan tidak berminyak.
Sedangkan yang ingin menambah bobot tubuh, konsumsilah satu gelas banana shake yang dicampur madu, kacang dan mangga, sesudah makan. Menu ini bila dikonsumsi setiap hari, akan membantu menaikkan berat badan.
Belum banyak yang tahu, bahwa pisang ternyata juga mampu membantu perokok mengatasi kecanduan nikotin. Kandungan vitamin B6 dan B12 yang terdapat di pisang, dapat menetralisir pengaruh nikotin dalam tubuh. Bahkan enzim bromelain yang terkandung di pisang pun, terbukti dapat meningkatkan libido pria.

Bisnis Pisang Goreng

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd

Bisnis Pisang Goreng Beromzet Miliaran berkat Inovasi


 0  2011
Pisang Goreng
Pisang Goreng
Berani mencoba dan tekun bisa menjadi kunci sukses bisnis.Bermodal ketekunan dan kegigihan itulah Wildan yang hanya tamatan SMA menjadi wirausahawan sukses. Wildan–demikian panggilan akrabnya– tak pernah bermimpi menjadi sukses seperti saat ini. Dia cukup tahu diri. Bekal pendidikan yang dia dapatkan hanya pas-pasan.

Namun, kerja keras yang telah dirintisnya beberapa tahun mampu membalikkan nasib bapak lima anak ini. Ihwal sukses Wildan berawal dari sebuah gerai berukuran 9x10 M berlokasi di bawah flyover Jalan ExitTol RC Veteran,Bintaro,Jakarta Selatan, yang ia sewa empat tahun yang lalu. Bermodal awal Rp75 juta, pria asal Lampung ini mencoba peruntungan membuka bisnis pisang goreng.Keberanian Wildan membuka gerai jajanan pasar pisang goreng boleh diacungkan jempol.

Pasalnya, hampir di setiap sudut jalan di Jakarta pasti ditemui jajanan pasar ini.Namun, berkat inovasi produk yang dia beri nama ”Pisang Goreng Pasir” ini diminati banyak orang. Menggelitik memang ketika mendengar kata ”pisang goreng pasir”,dan pasti timbul pertanyaan apakah pisang itu dimasak dengan pasir. Menurut si empunya, nama pasir berasal dari butiran-butiran kecil kecokelatan yang mirip dengan pasir yang ada pada tepung yang menyelimuti pisang goreng.

Wildan berpikir,nama pasir ini akan menjadi magnet tersendiri. Wildan bercerita, mendapat ide berbisnis pisang goreng berawal dari menjamurnya gerai-gerai pisang goreng yang berada di daerah Bintaro.”Pada 2005 lalu di jalan sekitar sini banyak gerai pisang goreng,dan yang paling laku yakni pisang goreng pontianak”, ujar pria kelahiran Lampung. Setelah mengantre dan ikut mencoba mencicipi pisang goreng pontianak yang memang sedang booming saat itu.Wildan melihat bentuk tepungnya begitu unik namun dari segi rasa menurutnya kurang nikmat.

Wildan memutuskan mengkreasikan pisang goreng miliknya dengan rasa yang berbeda. Minyak penggorengan yang digunakannya juga terus diganti setelah enam jam pemakaian.”Tujuannya agar lebih bersih dan tidak menggunakan minyak yang memiliki kolesterol tinggi,”katanya. Mengenai jenis pisang yang digunakan,Wildan memilih pisang lampung karena potensi pisang di Lampung cukup banyak dan tidak kalah kualitasnya dengan pisang dari Pontianak.

Hasil dari cobacoba dan terus inovasi, ide ayah lima anak ini berbuah manis. Di hari pertama penjualannya,pisang goreng pasir laku hingga 500 potong. Didukung embel-embel nama pasir, ternyata membuat orang makin penasaran dengan pisang goreng hasil olahannya. Tantangan Wildan dalam membesarkan usahanya tidak selalu berjalan mulus. Stok bahan baku yang ia dapatkan terkadang kosong.

Pernah ia siasati dengan mengganti bahan baku yang jenis pisangnya berbeda namun kualitasnya di atas pisang kepok kuning dari Lampung tapi sebagian besar pelanggannya kecewa. Hingga kini Wildan selalu menjaga mutu.Ketika stok bahan baku tidak ada,gerainya akan tutup padaesokataulusanya.Namun,saat ini dirinya dapat mengantisipasi kekosongan bahan baku.setiap hari ia menerima 300 tandan pisang yang langsung didatangkan dari Lampung.

Untuk menyimpan seluruh pasokan pisangnya, ia memusatkan pada satu gudang yang terletak di daerah Cipete. Selain itu,Wildan selalu menjaga citra dagangannya dengan cara menjadikan produknya bisa masuk ke semua kalangan.Dia mengatakan, walaupun berupa jajanan pasar, produknya bisa menjadi makanan yang bersih dan semua orang bisa menyukainya. Usaha yang ia geluti hampir lima tahun ini akhirnya membuahkan hasil. Saat ini ia memiliki 100 pegawai yang tersebar di 15 gerai di seluruh Jabodetabek.

Dia mampu menjual 1.000 potong pisang pada hari biasa dengan harga per potong Rp2.500. Sementara, di akhir pekan bisa mencapai 4.000 potong pisang. Itu pun hanya untuk setiap gerainya. Jika dihitung,Wildan bisa mengantongi omzet penjualan Rp2,5 juta per hari tiap gerainya. Bila saat ini ia memiliki 15 gerai, berarti Wildan memiliki omzet penjualan Rp37,5 juta per hari dan dalam sebulan omzetnya mencapai Rp1,125 miliar. Selain bisnis pisang goreng,Wildan melakukan inovasi baru yakni membuat kompor pintar untuk mendongkrak penjualan pisang gorengnya.

Wildan mengaku, dengan adanya kompor pintar ini dapat memberikan berbagai keuntungan. Salah satu keuntungan yangiadapatyaknibisamenghemat 20% bahanbakardalampemakaian gas 12 kg. ”Bila dengan kompor gas biasa setiap menggoreng hanya bisa 20 pisang.Tetapi sekarang dengan kompor pintar bisa menggoreng hampir 100 pisang sekali goreng,” ucapnya sumringah. Penghematan waktu menggoreng juga diamini pria yang dulunya pernah bekerja sebagai salesman panci ini.

”Rata-rata setiap menggoreng tanpa kompor pintar berkisar 15–20 menit namun sekarang 10 menit saja sudah bisa dicapai,” demikian Wildan bertutur. Dengan kesuksesan yang sudah diraihnya saat ini tidak membuat Wildan berpuas diri.Wildan selalu mencari celah untuk bisa memasarkan produknya ke segala lapisan konsumen. Ini terlihat dari rencananya ke depan yang akan menjual pisang goreng pasir ke tempattempat yang tidak mungkin dijangkau olehnya.

Seperti terminal ataupun kampus-kampus dengan cara menggunakan sepeda motor yang sedang dia modifikasi saat ini. Rencananya untuk memasarkan produk melalui delevery order atau sepeda motor adalah salah satu solusi un-tuk para konsumen yang selalu meminta dirinya menjadi partner bisnis.

Wildan juga sempat mendapat tawaran di dalam negeri maupun di beberapa negara tetangga untuk menjadi rekanan. Lagi-lagi Wildan belum siap menerima tawaran itu. ”Dikhawatirkan akan merusak bahan baku pisang karena terlalu lama dalam pengirimannya,”paparnya.

PISANG GORENG

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd

Posted by inforesep 
inforesep pisang goreng Resep Pisang Goreng
Hayooo…Siapa diantara Anda yang masih menyukai jajanan pasar yang satu ini??? Di daerah saya, dagang Pisang Goreng menjamur dimana-mana. Baru keluar gang, udah nongol dagang Pisang Goreng. Di setiap daerah di Indonesia memiliki resep Pisang Goreng dengan berbagai nama yang berbeda. Di Bali misalnya, Pisang Goreng disebut Godoh Gedang. Di Jawa Pisang Goreng disebut Limpang Limpung. Di Sibolga Pisang goreng disebut dengan Pisang Rakit sedangkan di Pontianak Pisang Goreng disebut sebagai Pisang Kapas.
Resep Bahan Pisang Goreng :
  • 10 buah pisang kepok/raja yang tua
  • 125 gram tepung beras
  • 25 gram tepung sagu
  • 1/4 sendok teh garam
  • 100 ml air
Cara Membuat Pisang Goreng :
  1. Campur tepung beras, tepung sagu, garam, dan air, aduk sampat kental dan licin.
  2. Kupas pisang, potong menurut selera.
  3. Celupkan potongan pisang ke dalam adonan tepung. Goreng dengan api sedang sampai matang dan berwarna kecoklatan.
  4. Tiriskan.
Selamat mencoba

Manisnya Waralaba Pisang Ijo Justmine

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd




Jakarta - Bagi anda yang sudah sering ke Makassar Sulawesi Selatan, makanan ringan es pisang ijo sudah begitu familiar. Namun kini pisang ijo mulai banyak dijumpai di luar tempat asalnya.

Melalui bisnis kemitraan (franchise), gerai-gerai pisang ijo satu per satu muncul di berbagai daerah. Misalnya pisang ijo merek Justmine yang dirintis oleh Riezka Rahmatiana dari Bandung.

Senior General Manager Justmine Pisang Ijo Andre Dewantara mengatakan pisang ijo merupakan makanan ringan yang cocok bagi semua umur. Dengan harga yang terjangkau hanya Rp 6000-7000 per porsi menjadikan bisnis pisang ijo begitu menggiurkan.

"Awal dari pisang  ijo (Justmine) itu semula kita coba-coba, kita pasarkan di Geger Kalong (Bandung), kondisi bagus kita mencoba untuk franchise-kan," kata Andre kepada detikFinance, Minggu malam (24/4/2011).

Andre menambahkan semenjak dibuat kemitraan pada tahun 2009 lalu kini, jumlah mitra yang sudah bergabung mencapai 124 orang yang tersebar diberbagai wilayah seperti Bandung, Purwakarta, Jobodetabek, Semarang, Jogja, Purbalingga, Surabaya, Palembang, Lampung, Batam dan  Manado.

Bagi mitra yang tertarik, lanjut Andre, tawaran bisnis pisang ijo Justmine terbagi dua katagori yaitu paket bisnis A dan paket B. Paket A mitra hanya butuh Rp 10 juta untuk memulai usaha ini dan paket B dengan modal Rp 55 juta.

Melalui paket A, si mitra akan mendapatkan 1 booth grobak dan paket perlengkapannya. Selain itu, si mitra akan mendapat jaminan bahan baku dan pelatihan karyawan termasuk paket promosi seperti banner dan lain-lain.

Gambaran umum dari skema bisnis pisang ijo Justmine rata-rata memiliki margin hingga 25%. Misalnya dengan harga jual Rp 6000-7000 per porsi, dengan omset Rp 240.000 per hari atau Rp 7,2 juta per bulan. Kemudian dikurangi pengeluaran bahan baku Rp 3,6 juta, gaji karyawan Rp 576.000, sewa tempat 504.000 dan over head Rp 720.000 maka keuntungan bersih yang bisa diperoleh selama sebulan setidaknya mencapai Rp 1,8 juta.

Sementara untuk paket bisnis kedua adalah dengan investasi Rp 55 juta, si mitra akan mendapatkan booth ukuran besar bersama perlengkapannya.

Pada paket ini si mitra mendapatkan langsung karyawan yang sudah dilatih, ada proses audit sebagai pengontrol penjualan, pendampingan survey lokasi, ada pelatihan berkala, ada proses pengawasan peralatan dan disiplin dan lain-lain. Selain itu, yang membedakan dengan paket lain adalah adanya pengenaan royalti fee sebesar 5% kepada mitra.

Untuk skema ini dengan perhitungan omset perhari hingga Rp 500.000 atau Rp 15 juta per bulan, kemudian setelah dipotong biaya karyawan, sewa tempat, royalti fee dan over head maka laba bersih yang bisa diraub si mitra bisa mencapai Rp 3,75 juta per bulan.

Kunci utama dari bisnis ini adalah pemilihan lokasi yang tepat. Pemilihan lokasi, menurut Andre  sangat tergantung dengan mitra. Lokasi yang disarankan untuk menjalankan bisnis ini antaralain kampus, perumahan dan pusat perbelanjaan.

"Kalau balik modal tergantung mitra, ada yang hanya 8 bulan sampai 1 tahun," jelas Andre

Ia menambahkan salah satu kelemahan dari bisnis pisang ijo adalah bahan baku yang hanya bisa dipakai pada hari itu saja. Sehingga jika bahan baku tak habis maka tidak bisa dipakai untuk hari berikutnya.

"Karena kita tidak pakai bahan pengawet," katanya.

Meskipun ia mengakui tidak semua mitra yang menjalani bisnis Justmine pisang ijo  mulus begitu saja. Semua sangat tergantung dengan usaha si mitra dan pemilihan lokasi yang tepat.

"Rata-rata karena baru berlangsung 3 tahun ada juga yang tutup," katanya.

Justmine Pisang Ijo merupakan sebuah merek lokal yang berasal dari kota Bandung yang menyajikan makanan siap saji  berupa Pisang Ijo dengan berbagai rasa diantaranya adalah Rasa Vla Vanilla, Vla Coklat, Vla Strawberry, Vla Durian dan Rasa aslinya yaitu Original Makassar

Justmine Pisang Ijo
di posting dari detikfinance