MAU KAYA????

Kamis, 18 Agustus 2011

REJEKI dari PISANG

"Pisang ini biasa dijual di pasar swalayan, harganya Rp 15.000 per sisir," ucap Widodo (49) seraya menjulurkan satu sisir pisang ambon berwarna hijau muda yang kemudian diletakkannya di atas meja kayu di hadapannya.Padahal, Widodo menjual pisang tersebut hanya Rp 9.000-Rp 10.000 per sisir, yang terdiri atas 20 buah, kepada para pengepul. Kendati demikian, ketua kelompok tani Alam Usaha Agung ini tidak pernah merisaukannya. "Budi daya pisang itu menguntungkan, perawatannya mudah, dan hasilnya lumayan," ucapnya, Rabu (3/12), sambil tersenyum.Baginya, harga jual pisang kepada konsumen dengan harga jual dari petani masih sepadan. Terlebih lagi, harga pisang selalu menanjak setiap tahunnya. Tak heran, Widodo bersama sekitar 600 petani dan buruh tani di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, masih mengandalkan pisang untuk meningkatkan taraf hidup mereka.Sejak mulai berbudi daya pisang pada awal tahun 2003, Widodo belum pernah dikecewakan dengan komoditas andalan desanya ini. "Awalnya saya hanya memiliki lahan 0,75 hektar, sekarang sudah 7 hektar. Semua itu didapat dari hasil budi daya pisang," tutur Widodo.Untuk satu kali masa panen pisang raja bulu di atas lahan satu hektar misalnya, Widodo bisa memperoleh penghasilan rata-rata Rp 105 juta per tujuh bulan. Jika dipotong biaya produksi untuk membeli bibit, pupuk, sewa tenaga kerja, dan pembuatan drainase dengan total pengeluaran sekitar Rp 27 juta, ia masih bisa mengantongi Rp 78 juta per hektar.Jumlah itu sudah dikurangi dengan tanaman pisang yang rusak karena terserang jamur, kata bapak empat anak ini. Pisang raja bulu tersebut dijualnya seharga Rp 6.000-Rp 7.000 per sisir atau Rp 35.000 per tandan.Belum lagi jika pisang ambon yang dipanennya. Widodo memperkirakan bisa memperoleh sekitar Rp 100 juta untuk satu kali panen di atas lahan satu hektar.Menguntungkan Sebelum beralih ke pisang, petani di Desa Bangunsari umumnya menanam jagung dan cabai untuk bersandar hidup. Namun, tidak stabilnya harga dua komoditas tersebut membuat sebagian petani beralih ke komoditas lain, termasuk di nya pisang. "Saya sudah pernah coba menanam tebu untuk dikirim ke Pabrik Gula Sragi, tetapi hasilnya tetap lebih menguntungkan pisang," kata Widodo.Alhasil, Widodo hanya menanami seluruh lahannya dengan pisang. Lahan 5,5 hektar untuk pisang ambon dan 1,5 hektar lagi ditanami pisang raja bulu.Dedi Mulyadi (35), petani pisang lainnya di Desa Bangunsari, juga memperoleh berkah dari hasil budi daya pisang. Ia mampu memperoleh penghasilan Rp 2,5 juta per bulan dari hasil menanam pisang di lahan seluas seperdelapan hektar dan menjadi buruh tani. Hasilnya bisa untuk menyekolahkan anak, ucap mantan buruh pabrik yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ini.Setelah terkena PHK, bapak satu anak ini langsung menekuni dunia pertanian. Kemudian dalam jangka waktu empat tahun, Dedi akhirnya berhasil memiliki lahan sendiri seluas 1.250 meter persegi yang ditanami pisang. "Padahal, waktu awal bertani, saya masih men

Selasa, 14 Juni 2011

MAKANLAH PISANG AKAN TURUNKAN BERAT BADAN DAN TINGKATKAN LIBIDO SEKS

Bila anda ingin menurunkan berat badan anda secara cepat dan juga mudah, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya, mungkin anda dapat menemukannya dengan cara memakan pisang.Diet pisang atau juga dikenal dengan morning banana diet pertama kali dirancang oleh seorang apoteker asal Jepang bernama Sumiko Watanabe. Awalnya, Watanabe ingin membantu suaminya Hitoshi untuk mempercepat metabolisme dan menurunkan berat badan.
Nama morning banana diet berasal dari porsi diet saat sarapan. Jadi Anda hanya makan pisang sebanyak apapun sambil minum air putih hangat saat sarapan.
Prinsipnya, setelah sarapan pisang di pagi hari, Anda dapat makan apapun kecuali makanan kaya lemak jenuh atau lemak trans saat makan siang dan makan malam.
Pisang merupakan sumber pati yang resisten, yang merupakan produk sampingan dari konversi dari beberapa karbohidrat menjadi energi, yang bisa memaksa tubuh menggunakan lemak untuk menyimpan energi, bukkan karbohidrat.
Pisang juga merupakan sumber kaya nutrisi, yang dapat mengekang keinginan untuk makan makanan tidak sehat karena sudah merasa lebih puas jika kebutuhan gizinya terpenuhi.
Kandungan serat dan kadar vitamin C yang tinggi dalam pisang juga dapat mendukung penurunan berat badan dengan cepat.
Selain memiliki manfaat menurunkan berat badan, pisang diklaim juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria.
Pisang yang hidup subur di iklim tropis basah dengan tanah lembab dan panas ini mengandung banyak magnesium, vitamin A, B1, C, serta protein yang sangat dibutuhkan pria untuk meningkatkan dan merangsang produksi sperma lebih banyak.
Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan keseburuan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.
Tapi, bila Anda mengalami susah buang air besar (sembelit), sebaiknya hindari melakukan diet pisang ini, karena kandungan glukosa, sukrosa dan fruktosa pada pisang dapat memperparah sembelit. Banyak cara dilakukan untuk bisa menurunkan berat badan. Tapi bila Anda ingin menurunkan berat badan dengan mudah dan cepat, diet pisang bisa menjadi salah satu pilihan tepat.Diet pisang atau juga dikenal dengan morning banana diet pertama kali dirancang oleh seorang apoteker asal Jepang bernama Sumiko Watanabe. Awalnya, Watanabe ingin membantu suaminya Hitoshi untuk mempercepat metabolisme dan menurunkan berat badan.
Nama morning banana diet berasal dari porsi diet saat sarapan. Jadi Anda hanya makan pisang sebanyak apapun sambil minum air putih hangat saat sarapan.
Prinsipnya, setelah sarapan pisang di pagi hari, Anda dapat makan apapun kecuali makanan kaya lemak jenuh atau lemak trans saat makan siang dan makan malam.
Diberitakan Livestrong, Sabtu (13/11/2010), pisang merupakan sumber pati yang resisten, yang merupakan produk sampingan dari konversi dari beberapa karbohidrat menjadi energi, yang bisa memaksa tubuh menggunakan lemak untuk menyimpan energi, bukan karbohidrat.
Pisang juga merupakan sumber kaya nutrisi, yang dapat mengekang keinginan untuk makan makanan tidak sehat karena sudah merasa lebih puas jika kebutuhan gizinya terpenuhi.
Kandungan serat dan kadar vitamin C yang tinggi dalam pisang juga dapat mendukung penurunan berat badan dengan cepat.
Selain memiliki manfaat menurunkan berat badan, pisang diklaim juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria.
Pisang yang hidup subur di iklim tropis basah dengan tanah lembab dan panas ini mengandung banyak magnesium, vitamin A, B1, C, serta protein yang sangat dibutuhkan pria untuk meningkatkan dan merangsang produksi sperma lebih banyak.
Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan kesuburan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.
Tapi, bila Anda mengalami susah buang air besar (sembelit), sebaiknya hindari melakukan diet pisang ini, karena kandungan glukosa, sukrosa dan fruktosa pada pisang dapat memperparah sembelit.Banyak cara dilakukan untuk bisa menurunkan berat badan. Tapi bila Anda ingin menurunkan berat badan dengan mudah dan cepat, diet pisang bisa menjadi salah satu pilihan tepat.Diet pisang atau juga dikenal dengan morning banana diet pertama kali dirancang oleh seorang apoteker asal Jepang bernama Sumiko Watanabe. Awalnya, Watanabe ingin membantu suaminya Hitoshi untuk mempercepat metabolisme dan menurunkan berat badan.
Nama morning banana diet berasal dari porsi diet saat sarapan. Jadi Anda hanya makan pisang sebanyak apapun sambil minum air putih hangat saat sarapan.
Prinsipnya, setelah sarapan pisang di pagi hari, Anda dapat makan apapun kecuali makanan kaya lemak jenuh atau lemak trans saat makan siang dan makan malam.

Selain memiliki manfaat menurunkan berat badan, pisang diklaim juga berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan pria.

Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan kesuburan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.
Tapi, bila Anda mengalami susah buang air besar (sembelit), sebaiknya hindari melakukan diet pisang ini, karena kandungan glukosa, sukrosa dan fruktosa pada pisang dapat memperparah sembelit.
(di persembahkan untuk seorang teman di demak) 

Rabu, 08 Juni 2011

PISANG TANAMAN SURGA


Pisang: Tanaman Surga Untuk Memakmurkan Negeri


Pasti bukan suatu kebetulan kalau Allah mengabarkan ke kita bahwa para penghuni surga dari golongan kanan – yaitu golongan yang dimuliakan oleh Allah, kelak akan menikmati pahalanya “…berada di antara  pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas…”(QS. Al-Waqi’ah [56]:  28-30). Allah rupanya menginginkan kita menikmati sebagian kecil dari kenikmatan surgawi tersebut selagi kita masih di dunia – dengan mudahnya Tanaman Pisang ini tumbuh di bumi pertiwi.
Istimewanya benda-benda di surga adalah semuanya baik-baik dan tidak ada yang buruk. Jadi kalau ada tetesan kecil dari benda yang ada di surga – yaitu Pohon Pisang tersebut – di sekitar kita, pastilah manfaatnya sangat besar untuk kemakmuran kita di dunia ini. Bahwasanya selama ini kita belum menyadarinya, bisa jadi ini karena 3 hal:
  1. Karena keimanan kita belum cukup kuat untuk meyakini bahwa surga itu ada dan apa-apa yang dikabarkan oleh Allah tentang surga tersebut adalah benar.
  2. Karena kita kurang mensyukuri nikmat Allah yang telah dilimpahkannya ke negeri ini – dari setetes kenikmatan surga yang ada.
  3. Karena ilmu kita yang belum sampai untuk memahami nikmat berupa manfaat yang begitu besar dari pohon surga yang dengan izinNya – sangat mudah tumbuh di negeri ini.
Pada tulisan ini saya akan fokus ke masalah ke-3, yaitu memahami manfaat yang begitu besar dari pisang ini untuk memakmurkan negeri. Kita tahu bahwa salah satu indikator kemakmuran suatu bangsa adalah Pendapatan Domestik Bruto atau PDB-nya. Di dalam tulisan saya sebelumnya saya jelaskan bahwa unsur yang membentuk PDB adalah Konsumsi, Investasi, Belanja Pemerintah, Ekspor dan Impor4 unsur pertama positif, dan 1 unsur terakhir negatif.
Artinya bila kita banyak konsumsi (tentu banyak karena kita ada 235 juta penduduk!), tetapi kita tidak kunjung makmur (tidak kunjung tinggi PDB-nya) ini adalah karena ada porsi yang amat besar dari konsumsi tersebut yang harus diimpor. Untuk kebutuhan bahan pangan berupa gandum misalnya, tahun lalu negeri ini perlu mengimpor sampai 4.66 juta ton senilai kurang lebih Rp 22.5 trilyun! Untuk kebutuhan pakaian kita yang berasal dari kapas, 99.5 %-nya masih harus diimpor!
Lantas apa kaitannya tanaman pisang dengan kemakmuran tersebut? Rupanya disinilah rahasianya. Tanaman dari surga yang tidak menyisakan sedikit-pun barang yang tidak berguna ini, sesungguhnya bisa memenuhi 3 kategori kebutuhan pokok kita sekaligus yaitu sandang, pangan dan papan.
Serat batang pisang yang diolah dengan baik, dapat menjadi serat untuk bahan tekstil yang kwalitasnya bahkan lebih baik dari kapas – dia mendekati sutera. Bila kita paksakan tanam kapas – produksi kita hanya dapat memenuhi 0.5% dari kebutuhan kapas kita – lantas mengapa tidak kita beralih ke Gedebog Pisang sebagai sumber serat tekstil kita? Pisang tumbuh dimana saja di seantero negeri, dan setiap satu batang pisang mengandung serat yang sangat banyak – insya Allah kebutuhan serat untuk pakaian ini akan dapat digantikan oleh Serat Gedebog Pisang. Bila ini dapat kita lakukan, maka kita dapat memutus kebutuhan impor kita akan kapas.
Bila kita belum bisa mengolah Serat Pisang secara halus untuk bahan tekstil, pengolahan Gedebog Pisang secara sederhana sudah akan dapat menghasilkan bahan bangunan yang perkasa dengan teknologi composites yang kita punya. Ini dapat mendorong Konsumsi, Investasi dan bahkan Ekspor yang semuanya berdampak positif pada PDB yang berarti juga kemakmuran.
Republik PISANG = Negeri yang Makmur
Republik PISANG = Negeri yang Makmur
Buah Pisang yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai buah, dan cenderung dihargai murah pada saat panen pisang di sentra-sentra produksinya – sesungguhnya dapat diolah menjadi Tepung Pisang yang bergizi tinggi dan rasa dasar yang enak. Tepung Pisang ini dapat menjadi substitusi Tepung Terigu/Gandum yang selama ini sepenuhnya kita impor. Bila sedikit demi sedikit impor Tepung Gandum tersebut dikurangi dan menggantinya dengan Tepung Pisang – maka disitulah proses kemakmuran itu akan dimulai.
Karakter Pisang yang bisa tumbuh dimana saja, juga akan merupakan alat untuk menyebar luaskan kemakmuran ke sejumlah besar petani.
Walhasil dengan membudidayakan Pohon Pisang secara luas dan memanfaatkan gedebog maupun buahnya untuk menutupi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari 235 juta penduduk negeri ini – pasti ini adalah proyek RAKSASA yang akan mampu mengdongkrak PDB (kemakmuran negeri ini) dari peningkatan Konsumsi, Investasi, Belanja Pemerintah dan Bahkan Ekspor. Pada saat yang bersamaan  impor akan menurun karena kebutuhan impor terigu dan kapas dapat ditekan seminimal mungkin.
Realistiskah proyek Pisangisasi ini? Tergantung iman dan ilmu kita untuk menjawabnya. Bila iman kita kuat dan yakin betul bahwa Allah telah melimpahkan nikmatnya ke kita, maka itulah yang diberikan Allah. Dalam sebuah hadits Qudsy dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Nabi SAW bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok, Aku mengingatnya dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari sisi keilmuan sebagian kita kuasai, sedangkan sebagian lain mungkin memang kita masih harus banyak belajar. Mengolah pisang menjadi Tepung Pisang misalnya, saya rasa sarjana-sarjana teknologi pangan di negeri ini yang jumlahnya sudah puluhan ribu insya Allah sudah dengan mudah dapat mengolahnya.
Mengolah Gedebog menjadi bahan bangunan yang kokoh, insya Allah kami di kelompok Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqqiin (PWDM) dalam waktu dekat juga sudah akan menguasai teknologinya.
Mengolah gedebog menjadi bahan tekstil kwalitas tinggi, ini kita yang masih perlu banyak belajar. Di India sebagai produsen Pisang terbesar di dunia, hal ini sudah dilakukan orang – bahkan kami juga sudah berhasil menemukan ahlinya disana, hanya karena dilindungi oleh Intelectual Property Right – kami masih kesulitan untuk belajar ilmunya.
Namun ilmu-ilmu ini semua saya yakin tidak ada yang terlalu sulit untuk dikuasai, oleh karenanya melalui tulisan ini saya mengundang para peneliti maupun mahasiswa S1, S2 atau S3 yang tertarik untuk mendalami serat tekstil berkwalitas tinggi dari Gedebog Pisang ini untuk bergabung dengan team kami – PWDM insya Allah bersedia menjadi sponsor penelitian Anda.
Melalui tulisan ini pula saya ingin mengajak kita semua untuk rame-rame menanam tanaman dari surga ini di tanah-tanah kita yang selama ini belum diproduktifkan, bersamaan dengan tumbuhnya Pohon Pisang tersebut – kita cari teknologinya bersama-sama untuk mengolah hasilnya baik Gedebog maupun Buah Pisangnya.
Sungguh akan menjadi ironi besar bila sampai beberapa tahun ke depan bangsa ini masih tetap miskin, sedangkan tanaman dari surga-pun dapat leluasa tumbuh di sekitar kita. Semoga Allah menunjuki jalanNya yang terang benderang ke kita semua. Amin.

PISANG KEPOK KUNING

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd


Pisang adalah buah yang tumbuh berkelompok. Tanaman dari keluarga Musaceae ini hidup di daerah tropis dengan jenis yang berbeda-beda. Sebut saja pisang ambon, pisang sereh, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sunripe, dan pisang kepok.

Bentuk buah pisang kepok agak gepeng dan bersegi. Karena bentuknya gepeng, ada yang menyebutnya pisang gepeng. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 g. Kulit buahnya sangat tebal dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat.

Ada dua jenis pisang kepok, yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau kepok kuning berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Rasa kepok kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih asam. Itu kenapa orang enggan mengkonsumsi pisang kepok putih, dan menjadikannya makanan burung. Padahal nilai gizi yang terkandung sama saja dengan keluarganya yang kuning itu.

Berbeda dengan pisang ambon dan pisang raja yang sering dijadikan buah meja, maka pisang kepok kuning enak dikonsumsi setelah diolah. Daging buahnya manis. Bahkan buahnya yang masih mengkel, belum terlalu masak, sudah enak kalau dikukus.

Hidangan yang memanfaatkan pisang kepok kuning juga beragam, dari pisang goreng pasir, kolak pisang, gethuk pisang, carang gesing, hingga pisang epe. Semuanya lezat.

Dunia industri membudidayakan pisang kepok kuning ini untuk tepung, kripik, cuka, bir, dan puree.
Selain buahnya, pohon pisangnya sendiri punya banyak manfaat. Daun dan batang pisang sangat berperan untuk upacara-upacara adat. Daunnya dimanfaatkan juga untuk pembungkus hidangan. Serat pelepah pisangnya bahkan dapat dijadikan kain dan bahan kerajinan. Dan hati pohon pisang, yaitu bagian tengah batang pisang, bagus buat pakan ternak.

Dari sentra informasi IPTEK juga disebutkan bahwa tanaman pisang  kepok memegang peranan penting dalam pengobatan tradisional. Daun pisang yang muda, yang warnanya masih hijau pupus dan tergulung itu digunakan sebagai obat sakit dada dan sebagai tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang keluar dari pangkal batang yang ditusuk digunakan untuk disuntikkan ke dalam saluran kencing untuk mengobati penyakit raja singa, disentri, dan diare; air ini juga digunakan untuk menyetop rontoknya rambut dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti-demam dan memiliki daya pemulihan kembali.

Buah yang belum terlalu matang bagus untuk diet penderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing manis. Dalam keadaan kering, pisang bersifat antisariawan usus. Buah yang matang sempurna merupakan makanan mewah jika dimakan pagi-pagi sekali karena kandungan gizinya. Tepung yang dibuat dari pisang digunakan untuk gangguan pencernaan yang disertai perut kembung dan kelebihan asam.

Kandungan Nutrisi
Secara umum pisang mempunyai kandungan gizi yang baik. Buah yang sangat disuka monyet ini kaya karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Mengacu dari Wikipedia, 100 gr pisang memasok 136 kalori. Ini berarti kandungannya 2 kali lipat dibandingkan apel. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat.

Sedangkan kandungan protein dan lemak pisang sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.

Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).

Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.

Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

Banana Production

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd



As it is the case for most tropical products, due to the special climatic conditions needed to grow bananas, they are mainly produced in developing countries. Around 98% of world production is grown in developing countries. Developed countries are the usual destination for export bananas. In 2007, around 130 countries produced bananas. However, production, as well as exports and imports of bananas, are highly concentrated in a few countries. The 10 major banana producing countries accounted for more than 75% of total banana production in 2007. Furthermore, India, China, the Philippines, Brazil and Ecuador alone produced more than 60% of total world banana production. This concentration of banana production has increased over time although showing a different regional distribution. While America accounted for more than 50% of the world production in the 1970s, against 34% for Asia, the share of Asia began to increase in the course of the 1990s and the 2000s to finally reach 58% in 2007, against 31% the same year for America. The share of the African continent in the world production is remained relatively unchanged from the 1970s (13%) to the 2000s (11%).

Distribution of the world banana production by continent
Source: UNCTAD Secretariat from FAO statistics


Distribution of the world banana production by main actors
Average on the 2003-2007 period
Source: UNCTAD Secretariat from FAO statistics 


sumber:
http://www.unctad.org/infocomm/anglais/banana/market.htm#prod 

INILAH TUNAS TUNAS YANG KUBANGGAKAN

RAJA PISANG GUNTORO DWI AGUS NUGROHO S.Pd